hanya untukNya, hanya dengan cara RasulNya..

Jumat, 17 September 2010

Sejenak menengok catatan lama..

Setelah berkali-kali di-delete..ternyata menulis tidak semudah membalik telapak tangan!!! Huuft..(tapi bukan berarti tidak bisa!!)

Meski sudah menjadi anggota FLP (cabang Solo, 4 tahun yang lalu) tetap saja mengawali sebuah tulisan adalah pekerjaan yang menguras otak. Sebab pastinya karena sudah lama tidak menulis, ilmu dari mbak Izzatul Jannah, mbak Riana, mabk Intan, dkk sudah lama tidak diamalkan. Akhirnya, perlu kerja keras untuk mendapatkan kata pertama untuk mengawali sebuah karya tulis.

Dan sebab yang lain, mungkin karena saya tidak terlalu berani ambil resiko ketika ternyata tulisan itu kurang berimbang atau menyinggung pihak-pihak tertentu. Karena zaman sekarang ini mudah sekali kayu basah tersulut api. Sikap, perkataan, kritikan, bahkan tulisan ringan yang dianggap kurang “pas” oleh pihak-pihak tertentu akan menimbulkan hal-hal yang tidak diingingkan. Bisa-bisa membawa kita pada jeruji-jeruji besi yang sudah karatan.

Ada kisah seorang ibu yang divonis penjara hanya gara-gara “curhatan”nya dengan temannya lewat dunia maya tentang sebuah RS yang dirasa olehnya pelayanannya kurang memuaskan. Akhirnya Ibu itupun harus merasakan dinginnya lantai penjara, hanya gara-gara “CURHAT” gan!! Ada lagi kisah seseorang yang menikahi gadis dibawah umur, karena dirasa tindakan itu kurang pas oleh hanya beberapa pihak saja, akhirnya dia pun harus berurusan dengan bapak polisi. Padahal dengan tanpa malu-malu istrinya yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu menyatakan bahwasanya dirinya sudah siap untuk hidup bersama Sang suami. Tapi, inilah Indonesia..negara yang katanya derdasar hukum "keadilan bagi seluruh rakyatnya"!

Dan kisah belum lama terjadi, kembali ditangkapnya Ust. Abu Bakar Ba`asyir oleh antek-antek barat. Ustadz 72 tahun itu ditangkap lagi oleh pihak polisi. Begitu pula dengan istrinya, Aisyah Baraja, wanita keturunan Yaman yang bertutur lembut tapi tegas itu kabarnya juga ikut menemani sang suami saat penangkapan dzalim itu.
Inilah yang kita hadapi saat ini kawan.. Tindakan, perkataan, perbuatan dan tulisan yang kita yakini benar dan tidak mengundang api ternyata tidak selalu menyelamatkan kita (di dunia, sedang di akhirat hisabnya hanya pada Allah SWT). Parahnya tidak semua yang “tidak enak” itu datangnya dari musuh kita. Terkadang masih banyak musuh dalam selimut. Masih banyak saudara-saudara kita (atau mungkin kita sendiri..) yang suka roboh dan merobohkan.

Hmm...itulah sebabnya kenapa terkadang tangan begitu kaku untuk menuliskan kata demi kata yang sudah membludak dalam otak. Mudahnya..takut menyinggung, menyindir dan menyakiti!! Tapi ketika kita kembalikan, untuk apa dan untuk siapa kita menulis, maka sesungguhnya hal-hal demikian tidak perlu adanya. Jika tulisan itu baik dan mengajak pada kebaikan, sejatinya takut-takut yang seperti itu tidaklah perlu banyak dihiraukan. Karena itulah sunnatullah, setiap yang baik itu akan banyak musuhnya. Ya..butuh belajar banyak dari orang-orang kuat dan hebat.

Dan itulah yang sedang saya coba lalui..
(Catatan di awal-awal keberadaanku di STTQ Isy Karima. Semoga menjadi awal yang penuh berkah.....)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar